Konsep Teori
Pemrosesan Informasi Donald A. Norman
Ahmad Toni
Dirangkum dari beberapa sumber
Teori Donald A. Norman tentang belajar diuraikan dalam beberapa pokok
bahasan yaitu:
Hukum Belajar,
yang meliputi:
1) Hukum
hubungan sebab akibat (The law of causal relationship). Suatu
organisme untuk menghubungkan belajar antara suatu tindakan khusus dan suatu
hasil, sesuatu yang harus menjadi suatu hubungan sebab akibat yang jelas
diantara keduanya
2) Hukum
belajar sebab akibat (The law of causal learning). Dalam hukum belajar sebab akibat mempunyai dua bagian: Pertama, untuk hasil
yang diinginkan, organisme yang mencoba untuk mengulangi tindakan-tindakan
tertentu yang memiliki suatu hubungan sebab akibat yang jelas pada hasil yang
diinginkan. Kedua, untuk hasil yang tidak diinginkan, organisme yang mencoba
untuk menghindari tindakan-tindakan itu yang mempunyai suatu hubungan sebab
akibat yang jelas untuk hasil yang tidak diinginkan.
3) Hukum
umpan balik informasi (The law of information feedback). Dalam hukum
umpan balik informasi ini, hasil dari suatu penyajian peristiwa sebagai
informasi tentang peristiwa tersebut
Model Belajar
Dalam pembahasan tentang
model- model belajar, Rumelhart and Norman (1981) memperlihatkan kedekatan
hubungan antara pendekatan proses informasinya (information processing
approach) dan pandangan Piaget tentang pengembangan pengetahuan (developmental
knowledge). Adapun model- model belajar yang diuraikan dalam pemikiran
Donald A. Norman sebagai berikut:
1) Accretion
(Pertumbuhan). Accretion merupakan proses penambahan
pengetahuan pada skemata yang ada, tanpa mengubah strukturnya dalam cara-cara
yang mendasar. Contoh belajar mengendarai mobil yang sebelumnya tidak bisa
mengendarainya. Norman (1982) menulis, agaknya kita telah memiliki kerangka
pengetahuan tentang struktur automobil dan mekaniknya. Namun, kita masih harus
belajar tentang mobil baru dan bagian-bagiannya yang penting. Sebagaimana mobil
kita memasukkan aspek-aspek baru ke dalam memori sesuai
dengan bentuk maupun caranya.
2) Structuring (Penyusunan). Ketika
keberadaan skemata tidak dapat berhubungan dengan
lingkungan secara efektif. Maka Norman menunjukkan kepada belajar skemata sebagai
struktur.
3) Tuning (Penyelarasan). Merupakan
penyesuaian suatu skemata pada suatu jenis situasi hubungan yang luas. Tuning
mencoba memasukkan hal yang tidak baik pada bentuk yang sempurna dan ini
menunjukkan keterlambatan jenis belajar. Dalam proses ini dituntut untuk selalu
menyelaraskan dengan yang lebih mampu, yang tidak baik harus
selaras dengan yang ahli. Hal ini tidak mudah dan akan membutuhkan waktu yang
banyak untuk menyelaraskannya.
4) Learning by
analogy (pembelajaran dengan analogi). Model ini
menurut Norman bahwa belajar skemata baru selalu dihubungkan dengan skemata
yang sudah ada. Dalam proses ini beranggapan bahwa skemata yang ada merupakan
suatu analogi yang sempurna untuk yang lain.
Memory (Ingatan)
Memori adalah
proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat pada otak. Menuut Ellis
dan Hunt, memory atau ingatan menunjuk pada proses penyimpanan
atau pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information
overtime). Hampir semua aktifitas manusia selalu melibatkan
aspek ingatan. Oleh karena itu ingatan menjadi sesuatu yang sangat penting
dalam proses kognitif manusia. Memory yang baik memiliki sifat- sifat
diantaranya yaitu: cepat dan mudah mencamkan, setia, teguh dan luas dalam
menyimpan, dan siap atau sedia dalam mereproduksi kesan- kesan.
Menurut Norman bahwa terdapat tiga
hal yang harus dikelola untuk mengingat dengan sukses, yaitu menerima (acquisition),
menyimpan (retention)
dan mengingat kembali (retrieval). Istilah lain
yang digunakan untuk menamakan ketiga istilah tersebut yaitu: memasukkan (encoding),
menyimpan (strorange), menimbulkan kembali (retrieval). Dalam
buku An Introduction To Theories Of Learning dijelaskan bahwa ada tiga
tipe memori, yaitu: Sensory Memory, Short Term Memory, Long Term Memory. Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
1) Sensory Memory. Memori sensoris yaitu memori yang mempertahankan atau menyimpan informasi
dari luar dalam bentuk sensori aslinya hanya selama beberapa saat atau
sepersekian detik. Sensory Memory ini merupakan sel pertama kali
informasi diterima dari luar.
2) Short Term Memory . Short Term Memory adalah sistem
memori berkapasitas terbatas, dimana informasi dipertahankan sekitar 30 detik,
kecuali informasi itu diulang atau diproses lebih lanjut, di mana dalam kasus
itu daya tahan simpanannya dapat lebih lama. Memori jangka pendek berfungsi
sebagai pusat kontrol kognitif untuk perhatian, karena memori jangka pendek
menentukan ke mana perhatian diarahkan, bagaimana pengkodean input baru, dan
bagaimana terlibat dalam proses pengulangan. Memori jangka pendek dibagi
menurut jenis sensori penerima terdiri dari: visual, auditori, tekstual,
kinestetik, dan penciuman.
3) Long Term Memory. Long Term Memory adalah tipe memori
yang menyimpan banyak informasi selama periode waktu yang lama secara relatif
permanen. Ingatan memori jangka panjang bisa bertahan selama berjam- jam,
berhari- hari, berbulan- bulan atau bahkan bertahun- tahun.
Berkaitan dengan
ketiga jenis memori di atas, maka peserta didik dalam proses pembelajaran
memanfaatkan ketiga memori tersebut. Seperti contoh: Peserta didik menerima
pelajaran tentang “Allah”, maka mula- mula informasi dan pengetahuan tentang
“Allah” akan masuk ke dalam short term memory melalui indera mata
(dengan cara melihat simbol/ tulisan Allah) atau telinga siswa tersebut (dengan
cara mendengar sebutan nama Allah). Kemudia, informasi mengenai Allah itu
diberi kode misalnya dalam bentuk simbol- simbol A-L-L-A-H. Setelah selesai
proses pengkodeaan (encoding), informasi itu masuk dan tersimpan di
dalam long term memory.
Suatu kelak, apabila
peserta didik memerlukan informasi mengenai ‘Allah”, misalnya untuk menjawab
pertanyaan “siapakah pencipta alam semesta?’’, maka memori akan kembali bekerja
atau berproses mencari respon dari kumpulan item- item informasi dan
pengetahuan yang terdapat dalam salah satu skema yang
relevan. Proses pencarian respons yang dilakukan siswa untuk memperoleh
jawaban mengenai siapa pencipta alam semesta jika sukses, maka ia akan berkata
“Allah’. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall atau retrieval,
yaitu hal memperoleh kembali informasi yang terstruktur dalam sistem skema-
skema yang terdapat dalam ranah cipta siswa.
Ragam Memory
Berdasarkan Jenis Informasi Yang Disimpan
Disimpan dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang
disimpan, memori manusia terdiri dari dua macam, yaitu:
1) Semantic memory, yaitu memori
khusus yang menyimpan arti- arti atau pengertian- pengrtian.
2) Episodic
memory, yaitu memori khusus untuk menyimpan informasi tentang
peristiwa- peristiwa.
Peristiwa Lupa
dalam Belajar
Lupa adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau
memproduksi kembali apa- apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Menurut Gulo
dan Reber yang dikutip oleh Muhibbin Syah, bahwa lupa sebagai ketidakmampuan
mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan
demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari
akal kita. Adapun faktor- faktor penyebab lupa diantaranya adalah:
1) Gangguan
konflik antara item- item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori.
2) Karena adanya
tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja ataupun tidak.
3) Karena
perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat
kembali.
4) Perubahan sikap
dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Karena materi
pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dingat kembali.
5) Perubahan urat
syaraf otak. Berkaiatan
dengan beberapa faktor penyebab lupa di atas, ada 2 teori yang membahas tentang
peristiwa lupa. Yaitu:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih. segera saya akan konfirmasi.