SIMULACRUM DAN KONSTRUKSI BAHASA CYBER DI SITUS KASKUS
Studi Keterbacaan Perusakan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
Identitas Bangsa di Cyber Media.
Oleh:
Ahmad Toni
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Budi Luhur, Jakarta
Abstract
Realitas
cyber media ialah realitas semu yang kehadirannya ditandai dengan semakin
masifnya bentuk-bentuk teknologi online dalam kehidupan manusia. Sebuah
relaitas yang masing-masing laman, situs dan social media mengkonstruksi
bahasanya sendiri untuk menggiring pengguna atau user media dalam berinteraksi
dan bersosialisasi. Simulacra media menempatkan setiap bangsa dan individu
berada pada pola-pola kemerdekaan yang mampu menjembatani antara realitas nyata
lingkungaannya dengan realitas nyata dan realitas semu yang dimilikinya.
Realitas bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam historisitas
perjuangan kemerdekaan kini semakin ditinggalkan oleh generasi muda bangsa
sebagai generasi muda berteknologi, sebuah era generasi online yang mulai
terjerabut dari akar budaya bangsanya. Komunitas online kaskus yang menggiring
generasi muda bangsa pada pola-pola komunikasi, melahirkan perbendaharaan kata
baru yang kehadirannya menjadi ancaman bagi bahasa Indonesia sebagai bahasa
identitas bangsa.
Kata
kunci: Simulacra, Konstruksi, Bahasa Indonesia, Kaskus.
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi
komunikasi yang ditandai dengan kemunculan komunikasi berbasis internet dengan
kemunculan web 1.o, yang memaksa segenap negara di dunia mulai meninggalkan
media komunikasi konvensional. Kemunculan komunikasi web 1.o yang awalnya hanya
untuk kepentingan militer Amerika Serikat lambat laun dipergunakan untuk
kepentingan pemerintahan hingga perdagangan. Komunikasi ini merupakan jenis
komunikasi satu arah yang ditujukan kepada khalayak melalui konektivitas
jaringan internet. Setelah beberapa tahun kemudian komunikasi 2.o menjadi
sorotan dalam penggunaan internet sebagai media terbesar di abad teknologi
modern, dalam tahap ini user (pengguna) diberikan kebebasan untuk bisa
memberikan kontribusi dalam penyampaian pesan. User diposisikan sebagai pelaku
komunikasi dan sekaligus penikmat informasi yang berbasis internet. Konsep ini
melahirkan bentuk-bentuk baru dalam berinteraksi melalui jaringan internet yang
mengubah cara-cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi lintas wilayah,
negara dan budaya.
Publik pengguna internet
dikejutkan lagi dengan kemunculan web 3.o yang menjadikan dan memanjakan user
sebagai pelaku utama dalam berkomunikasi, user dipoosisikan sebagai pelaku
komunikasi dalam berkomunitas yang integral, salah satu produk yang dimunculkan
dari perkembangan teknologi ini, semua user bisa berintegrasi dalam media
komunitas yang lebih besar mencapai ribuan orang dari berbagai belahan dunia,
seperti myspace, frienster, facebook, twitter, google+, dan lain-lain, bahkan
user bisa memanfaatkan laman dengan leeluasa dalam aplikasi yang beragam
sebagai website, blog dan laman-laman pribadi lainnya.
Konteks komunitas cyber
media memunculkan segenap berisnis online, e-commerce, e-shoping, e-magazine,
e-zine dan lain-lain. Komunitas terbesar dalam berbagai segi kehidupan memaksa
orang mau tidak mau berintegrasi, bersosialisasi, dan berhubungan secara public
maupun secara private, media cyber merupakan media terbesar berinteraksi dan
bersosialisasi dalam segenap permasalahan dan kepentingan realitas nyata
melalui realitas media yang terhubungkan dalam jaringan internet.
Media komunitas berbasis
cyber terbesar di Indonesia ialah kaskus.us, laman ini menghubungkan ribuan
orang dalam bersosialisasi, bergosip, berniaga, berdiskusi, berinteraksi, dan
sebagainya. Kaskus sebagai situs komunitas yang berdomain us memiliki keunikan
berbahasa sebagai bahasa interaksi komunitas yang tidak dimiliki oleh situs
komunitas lain, kaskus menawarkan sebuah bahasa interaksi yang telah menjadi
standard pergaulan komunitas online yang mereka ciptakan. Sebuah bahasa
universal dalam konteks bergaul, bersosial dalam ranah dunia komunitas online
yang tercipta sebagai proses simulasi media cyber.
B.
SIMULACRUM DAN PRODUKSI
MAKNA
Simulacrum
ialah istilah “yang digunakan sejak Plato untuk menjelaskan sebuah tiruan dari
sesuatu yang asli”. Selanjutnya simulation (dalam konteks komunikasi) ialah
“proses penciptaan bentuk-bentuk nyata melalui model-model yang tidak ada
asal-usul atau referensi realitasnya, sehingga memampukan manusia membuat yang
supernatural, ilusi, fantasi, khayali menjadi tampak nyata” (Piliang, 2004:
25). Bagi Baudrillard (Piliang, 2004:199) “penciptaan dunia kebudayaan dewasa
ini mengikuti satu model produksi yang disebut simulasi, penciptaan model nyata
yang tanpa asal usul atau realitas: hiperrealitas”. Dengan kehadiran proses
simulasi, manusia dalam berkomunikasi terjebak dalam suatu kondisi ruang
(space) internet, ruang tersebut ialah ruang realitas semu yang dikonstruksi
media. Ruang yang terdapat dalam realitas semu media ialah wilayah yang tak
terbatas untuk menentukan makna-makna yang hadir akibat pola interaksi manusia
di dalamnya.
Dalam ruang
wacana simulasi media, orang berinteraksi memfokuskan diri pada kebenaran dan
kepalsuan yang hampir sama, dimana media dijadikan sebagai instrument manusia
untuk mencari jati diri dan citra makna hidupnya. Ruang dalam dimensi media
cyber ialah wacana kapitalisme yang mengkonsep penghancuran diri, tradisi,
kepercayaan dan kebudayaan sebagai sebuah konsekuensi yang harus ditanggung
dengan kehadiran ruang media cyber yang digunakan oleh segenap manusia dalam
berteknologi.
Komunikasi dalam sistem masyarakat ialah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari
peradaban manusia. Kebiasaan manusia sebagai makhluk
sosial dalam berkomunikasi sendiri dipengaruhi oleh pengalaman
dan referensi yang dimilikinya. Setiap
individu dalam melakukan komunikasi mengacu pada dua hal. Pertama,
manusia memandang komunikasi sebagai proses transmisi
pesan-pesan (transmission of messages). Kedua, manusia memandang komunikasi sebagai suatu kegiatan produksi dan
pertukaran makna (production and exchange of meanings).
Model yang
diusulkan oleh Laswell guna
menjelaskan cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi adalah dengan pertanyaan berikut : “Who Says What In Which Chanel To Whom With What Effect. Paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi
lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu: komunikator (communicator, source, sender),
pesan (message), media (channel, media), komunikasi (communicant,
communicatee, reciver, recepient), dan efek (effect, impact, influence)” (Severin dan
Tankard, 2005: 55). Pada dasarnya berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek. Model ini
banyak diterapkan dalam komunikasi massa.
Dengan demikian, manusia ketika berkomunikasi
ialah, ia melakukan interaksi dengan sesama dan
lingkungannya,
dalam arti luas. Berbagai macam pengalaman yang dimiliki manusia, merupakan sikap berbagi rasa, ide dan gagasan. Proses tersebut
yang kemudian dinamakan sebagai pesan (massage). sebagaimana dikatakan oleh Onong Uchjana (2000: 312), bahwa “pesan adalah terdiri dari
dua aspek, yakni isi atau isi pesan (the
content of massage) dan lambang (symbol)
untuk mengekpresikannya”. Selanjutnya pesan
ditafsirkan oleh penerima dengan bedasarkan kerangka pengalaman yang telah
dimilikinya. Terdapatnya perbedaan budaya sangat dimungkinkan ditemukannya
perbedaan makna pesan. Pada hakikatnya komunikasi adalah merupakan
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
mempunyai efek tertentu. “Dalam bagian komunikasi perspektif psikologis ketika
seorang komunikator berniat menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka
dalam dirinya terjadi suatu proses (encoding-decoding),
dalam primary proses, komunikasi merupakan proses penyampaian pikiran oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai medianya” (Onong, 2000:
33).
Dalam pandangan
Fiske (2004: 2), “pendapat ini
digolongkannya pada aliran komunikasi sebagai proses transmisi pesan. Dimana
studi komunikasi bukan semata proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan semata tetapi juga komunikasi sebagai proses dan pertukaran makna
yang disebutnya sebagai aliran semiotik”. Sesungguhnya studi komunikasi sudah tidaklah
murni lagi sebagai subjek karena di dalamnya terdapat berbagai macam studi.
Sementara itu, hal senada dikatakan David Sless bahwa teori komunikasinya juga
berangkat dari pendekatan semiotik. Pesan dalam proses komunikasi bukanlah
semata apa yang dikirimkan oleh sender kepada receiver. Pesan
dipandang sebagai teks dan memiliki cakupan yang sangat luas. Pesan tidak saja
terjadi ketika seseorang berdialog dengan orang lain, tetapi secara tersembunyi
seseorang telah dapat menyampaikan pesan melalui penampilan, menulis, melukis,
membuat film, novel, puisi atau hiburan merupakan bagian dari pembuatan teks
atau pesan (Fiske, 2004: 3).
David Sless
dalam bukunya mempergunakan istilah author agar bersinonim dengan
pengirim (sender), dan reader yang bersinonim dengan penerima (receiver)
serta teks yang bersinonim dengan pesan (massage). Sless mengasumsikan
komunikasi sebagai pemilahan antara pengirim teks dan penerima teks. Sless
memberi terminologi terhadap hal ini dengan istilah comunication as position.
Maksudnya bahwa dalam proses komunikasi, pengirim dan penerima pesan menempati
posisinya masing-masing. Posisi pengirim akan berbeda dengan posisi penerima.
Tatkala pengirim dan penerima pesan dihadapkan pada objek yang sama, maka belum
tentu menghasilkan pemahaman yang sama. Sless menganalogikan hal ini dengan
perbedaan antara author dengan reader terhadap gunung yang sama.
Gunung akan terlihat berbeda bila dipandang oleh author di selatan dan reader
di utara (Fiske, 2004: 35). Hal ini memberi implikasi adanya keterlibatan
budaya dalam memaknai sebuah objek atau teks.
Salah satu
bentuk tanda adalah bahasa. Secara sederhana Jalaluddin Rakhmat membedakan
bahasa menjadi dua, yaitu: bahasa sebagai pesan linguistik (yaitu pesan dalam
bentuk kata dan kalimat) dan bahasa sebagai pesan non-verbal yang meliputi
pesan paralinguistik (manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara
tertentu dan setiap cara berkata memberikan maksud tertentu dan pesan
ekstralinguistik (bahasa dalam bentuk simbol atau isyarat). Secara fungsional,
bahasa dipahami sebagai alat yang dimiliki untuk mengungkapkan ide dan makna.
Artinya, bahasa hanya dapat dipahami apabila ada konvensi di antara anggota
kelompok sosial yang menggunakannya. Kata-kata dimaknai secara arbitrer oleh
kelompok sosial, kemudian dikonvensikan dalam penggunaannya (Pradopo, 1995:
268-269).
Bahasa
mempunyai dua jenis pengertian yang perlu dipahami oleh para komunikator.
Pertama adalah pengertian denotatif, yang kedua pengertian konotatif. Perkataan
yang denotatif adalah yang mengandung makna sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary
meaning) dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang yang sama
kebudayaannya dan bahasanya. Perkataan yang denotatif tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda pada komunikan ketika diterpa pesan-pesan komunikasi.
Sebaliknya apabila komunikator menggunakan kata-kata konotatif. Kata-kata
konotatif mengandung pengertian emosional atau evaluatif. Oleh karena itu dapat
menimbulkan interpretasi yang berbeda pada komunikan (Sobur, 2003: 45). Berdasarkan
penjelasan di atas, pikiran dan atau perasaan seseorang baru akan diketahui
dampaknya oleh orang lain apabila ditransmisikan dengan menggunakan media
primer tersebut, yakni lambang-lambang. Dengan perkataan lain, pesan (massage)
yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (content)
dan lambang (symbol).
C.
KONSTRUKSI BAHASA DAN
POLITIK IDENTITAS MEDIA
Menghidupkan kembali
semangat nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi dan
bersosialisasi di tengah kemajemukan bangsa ini, ialah penggunaan bahasa
Indonesia, sama saja usaha ini ialah sebagai pengembalian identitas bangsa.
Oleh karena itu identitas merupakan unsur bahasa yangb tidak bisa terpisah dari
kebudayaan, identitas itu sendiri menjadi isu besar ketika dalam kondisi
terpuruk dan hanya dijadikan sebagai bagian historisitas negara tanpa ada upaya
untuk penciptaan penghegemonian bahasa dalam sistem masyarakat. Krisis
identitas bangsa Indonesia ialah ketika mengalami kemajuan teknologi yang
mengahdirkan bahasa media hadir dan melekat dalam kehidupan masyarakatnya,
dimana generasi muda, remaja yang potensial memahami identitas bangsa memalui
bahasa pemersatu negeri ini gagal total dalam program-program pendidikan,
sebagai akibat terpaan media lebih mendominasi otak mereka.
Identitas menurut
Rutherford (Piliang, 2004:279-280) ialah “sebuah mata rantai yang menghubungkan
nilai-nilai sosial budaya masa lalu dengan masa sekarang”. Dengan demikian
adanya korelasi yang menghubungkan antara kebenaran masa lalu, masa sekarang
dan prediksi yang akan datang, dimana identitas ialah perbedaan yang dimiliki
oleh suatu komunitas bangsa, yang diposisikan sebagai kekuatan yang terbangun
dari perbedaan sosial yang memiliki nilai dan orientasi yang sama sebagai
cita-cita bersama dalam membangun bangsa. Pembentukan realitas sosial ini
dipengaruhi oleh struktur dan berbagai perubahan sosial sebagai dinamika
mencari formasi bersama suatu identitas.
Konstruksi bahasa dalam
realitas sosial ialah bentuk relativitas dalam sebuah arus perubahan identitas
yang tiada akhir, proses konstruksi bahasa dialami memalui penyerapan terhadap
bahasa asing, bahasa daerah sebagai bentuk kompromi perbendaharaan kata. Akan
tetapi konstruks bahasa dalam pola dan proses perubahan identitas bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu bangsa dalam konteks historisitas kemerdekaan
Indonesia ialah bentuk formasi yang berada pada pondasi dan jalur kesatuan dan
persatuan bangsa. Konteks inilah yang menjadikan konstruksi bahasa media
terlalu tinggi (hiper) yang melahirkan simbol dan pemaknaan yang keluar dari
koridor bahasa Indonesia.
Identitas
menurut Briggs dan Cobley dalam
Burton (2008: 30) “adalah pemahaman tentang diri sebagai
direpresentasikan oleh kekontrasan dengan pihak-pihak lain dikaitkan dengan
kekuasaan atau kekurangan kekuasaan”. Selanjutnya Burton (2008: 32) “Identitas
adalah bagian dari makna-makna yang dimunculkan dengan merepresentasikan
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dengan cara-cara tertentu.
representasi tersebut, pada gilirannya, berasal dari ideologi, dari caranya
memahami dunia dan hubungan-hubungan kekuasaan”. “Argumen identitas yang
merupakan bagian suatu subkultur terpisah yang dapat dikenali harus memproduksi
hubungan yang bersifat perjuangan, jika bukan merupakan benar-benar oposisi
terhadap budaya dominan tersebut” (Burton, 2008: 40).
Gambar 1: Identitas
D.
METODE KETERBACAAN
STALISTIKA
Ratna menyatakan
statistika ialah “ ilmu tentang gaya, sedangkan stil (style) adalah cara-cara
yang khas, bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu, sehingga
tujuan yang dicapai maksimal” (2009: 3). Menurut Fowler (Ratna, 2009: 4-5)
“gaya merupakan cabang ilmu tertua dalam kritik bahasa dan sastra, dimana gaya
mempengaruhi makna-makna yang diberikan sangat controversial, relevansinya
menimbulkan banyak perdebatan”. Artinya sistem gaya yang mengandung pemaknaan
hadir dalam teks dan ekspresinya, pola teks ialah dipengaruhi oleh sistem
sosial dan konstruksi dari pengalaman masyarakatnya, sedangkan ekspresi sebagai
bentuk pemaknaan yang lahir sebagai akibat dari ungkapan dan kebanggaan diri
atas perwujudan makna, makna yang dilahirkan sebagai kekuatan utama bangunan
gaya bahasa dalam sistem relasi sosial.
Gaya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yang mempengaruhi tingkah laku dan perbuatan subjek
bahasa dan digunakan dengan cara-cara tertentu yang khas antara satu wilayah
dengan wilayah yang lainnya. Aktivitas yang menyertai gaya bahasa ini
ditunjukkan dengan perwujudan minat, selera dan kemauan menciptakan, dimana
gaya juga mempengaruhi kegairahan, image, dimensi statis dan dinamis, pelibatan
pihak lain, komunitas dan kenikmatan pribadi. Pada hakikatnya kenikmatan
pribadi yang lahir dari selera mengacu kepada norma, etika, adat istiadat dan
bentuk kemerdekaan berbicara yang totalitasnya menjadi integral dengan
kemampuan secara ekonomi, pendidikan, kelas sosial, agama dan lain-lain.
Sebagaimana dinyatakan
oleh Junus bahwa faktor “gaya bahasa dianggap sebagai bahasa yang berbeda
dengan bahasa sehari-hari” (Ratna, 2009: 41). Terlepas dari sastra ataupun gaya
bahasa lainnya, terkait dengan simulacra media, maka ada semacam konstruk yang
dilakukan oleh komunitas dengan mengadopsi gaya bahasa lama dengan gaya bahasa
komunitas (baru) untuk sebuah eksistensi, ciri khas, citra dan pergaulan dunia
maya. Secara definitive media internet ialah instrument untuk berhubungan,
berinteraksi, baik tertulis maupun dalam audio, visual atau gabungan
diantaranya. Media dihadirkan sebagai bahasa yang universal, dimana media sarat
akan nilai, tidak terbebas dari kontektualitas, sosioteks, dan interteks yang
mempengaruhinya, media massa ialah sebuah pembacaan dan keterbacaan akan sebuah
realitas dan mendefinisikan realitas.
Sebagai ruang publik,
media internet ialah sebuah realitas simulasi yang terhegemoni dalam sistem
ideologi, pemilihan kata, penyusunan kalimat, dimana simulasi media internet
dalam mengkonstruks gaya bahasnya ialah merupakan kepentingan ideologi.
Hegemoni ini melahirkan aspek positif dan negatif. Aspek negatif yang
dilahirkan oleh simulasi media dalam berbahasa ialah melahirkan kepercayaan,
kemerdekaan public komunitas dalam bermedia sebagai sebuah kebebasan yang tidak
terbatas maka memunculkan bahasa, gaya dan sistem keterbacaan yang baru.
Stilistika bukan merupakan masalah sastra tetapi mengahdirkan perwujudan
kehidupan sehari-hari termasuk dalam bermedia internet sebagai media yang
massif dalam realitas Indonesia saat ini yang memegang gaya bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan bangsa.
E.
HASIL ANALISIS
1.
Situs
Kaskus
Web komunitas maya Kaskus, yang
merupakan singkatan dari Kasak Kusuk, pada
awalnya merupakan komunitas kecil yang kemudian
berkembang hingga sekarang. Bermula dari tugas kuliah
Andrew Darwis yang mencoba
membuat proyek web dengan konsep “bisa berbagi”. Saat itu ia masih
studi di Seatle Amerika Serikat.
Resminya komunitas maya ini lahir pada 6 November 1999 yang dikreasikan
oleh Andrew Darwis. Selain dikreasikan sebagai tugas kuliah, web komunitas
Kaskus pada awalnya juga sebagai wadah untuk menjalin hubungan sosial sesama
mahasiswa yang sedang kuliah yang tersebar di dunia. Dengan bermodalkan tujuh
dollar ia membeli server perdananya untuk menjalankan aktivitas web komunitas
yang dicita-citakannya.
Motivasi serta ambisi utamanya untuk membuat web
Komunitas Kaskus diakui Andrew karena kecintaan dan kerinduannya akan tanah
air, karena pada saat itu dia studi di Seattle, Amerika Serikat. Selain itu
unsur tidak adanya web lokal yang isinya membahas tentang semua hal di
Indonesia pada saat itu belum ada. Adapun hanya web yang berbasis konten
berita, namun yang membicarakan masalah “apapun
tentang Indonesia” belum ada.
Seiring dengan perkembangan waktu, web komunitas Kaskus
ini berkembang tidak hanya sebagai penjalin hubungan sosial semata tapi juga ke
arah forum diskusi, forum jual beli bahkan ada juga radio Kaskus yang berbasis streaming. Begitu
juga dalam hal keanggotaan, tercatat sampai dengan akhir November 2010
sebanyak 2.320.280 dengan jumlah
posting 260.389.814. Sebagai web komunitas, Kaskus sempat berada pada posisi 290 dunia untuk periode Agustus 2008. Sementara pada periode akhir November 2010
menduduki peringkat ke enam di Indonesia, dan berada pada peringkat 744 di Korea Selatan serta urutan
5128 di America Serikat untuk kategori web komunitas yan sering dikunjungi.
Pada bulan Agustus 2005, PC Magazine Indonesia memberikan
penghargaan kepada situs Kaskus sebagai situs terbaik dan komunitas terbesar.
Lalu setahun kemudian pada 2006 Kaskus terpilih kembali sebagai website terbaik
pilihan pembaca PC Magazine. Bahkan begitu potensialnya Kaskus dalam meraih
jumlah hits, sampai-sampai pada tahun 2006 web komunitas ini mengubah domainya
dari yang semula .com (dibaca dot com) menjadi .us (dibaca dot us) karena
penyebaran virus Brontox. Disinyalir sengaja dibuat untuk menyerang situs situs
besar Indonesia termasuk Kaskus. Pada perkembangannya ternyata Kaskus memilki
sejarah konflik dengan beberapa web komunitas sejenis. Dua tahun setelah Kaskus
menerima penghargaan dari PC magazine tepatnya pada tahun Mei 2008, web komunitas
ini diserang menggunakan oleh
oknum yang diduga berasal dari komunitas YogyaFree. Serangan ini menyebabkan
database Kaskus rusak sehingga administrator terpaksa mengunci thread-thread yang ada.
Akibat dari penyerangan ini Kaskus kembali normal pada bulan Juli 2008, seiring
dengan diluncurkannya server baru Kaskus di gedung Cyber, Jakarta. Namun,
data-data yang akan dimunculkan kembali adalah data yang dimuat sebelum tahun
2008, sementara data yang dibuat selama tahun 2008 tidak dapat dimunculkan
kembali.
Seiring dengan diberlakukanya UU ITE, Kaskus menutup
forum BB17 (buka-bukaan 17) yaitu forum dimana anggota bisa berbagi gambar
ataupun cerita dewasa. Hal ini diberlakukan karena bertentangan dengan isi UU
ITE tersebut. Tidak hanya itu saja, UU ITE tersebut juga meniadakan forum Fight Club di Kaskus yang khusus dibuat untuk ajang berdebat
tanpa kontrol. Ini terjadi karena Forum Fight
Club kerap dimanfaatkan untuk mendebatkan
masalah SARA. Belakangan Debat Club dimunculkan untuk mengganti Fight Club. Isinya kurang lebih sama. Hanya hanya saja kontrol di Debate Club diperketat. Setiap thread baru yang dibuat user terlebih
dahulu disensor oleh moderator. Bila dianggap tidak layak dan membahas SARA,
maka thread itu akan dihapus. Salah satu cara menghapus citra negatif Kaskus sebagai media underground dan situs porno, Kaskus
mengubah tampilannya pada tanggal 17 Agustus 2008. Tampilan baru Kaskus dibuat
penuh warna. Selain itu, Kaskus juga menambahkan fitur-fitur baru seperti blog
dan Kaskus WAP.
Forum berita politik (BP), dibuat karena banyaknya
Kaskuser yang membahas dan berbagi masalah serta isu politik. Sehingga mereka
sendiri yang inisiatif untuk dibuatkan forum Khusus. Sebab, awalnya pembicaraan
masalah politik tidak ada forum khususnya. Lalu dibuatkanlah forum BP untuk
mewadahi unggahan ataupun thread yang
terkait dengan isu dan peristiwa politik yang terjadi. Jadi tidak ada niatan
khusus dari Kaskus untuk berpolitik praktis, apalagi niatan dari saya (Andrew) untuk terjun ke dunia politik. Sementara
yang mengkreasikan bahasa serta simbol yang ada di Kaskus, khususnya pada forum
BP berasal dari Kaskuser sendiri.
Sedangkan untuk ikon-ikon sebatas Blue
Gay dan sejenisnya dibuat khusus oleh manajemen Kaskus yang bertujuan untuk
penciptaan karakter dari Kaskus.
Adapun visi dari Kaskus yaitu memperkaya konten lokal
Indonesia. Sedangkan misinya :
1. anggotaikan features features yang
baru dan menarik bagi Kaskuser.
2. mendatangkan moderator yang pakar dibidangnya pada setiap forum. Contoh
yang sudah ada dan sedang berjalan : UNICEF untuk forum anak, Marketeers untuk
forum Ilmu Marketing, Ade Rai untuk forum Fit
& Healthy Lifestyle.
Anggotaikan program program yang bersifat engagement
dan menguntungkan bagi anggota (contohya: kuis, gathering, nonton bareng)
Sebelum mendiskripsikan
sampel perlu dipahami bahwa dalam interaksinya, ternyata anggota Kaskus
memiliki tingkatan atau pangkat.
Hal ini turut mempengaruhi dalam berinteraksi. Pangkat dipengaruhi oleh
banyaknya jumlah unggahan atau posting (baik thread maupun komentar) anggota Kaskus yang bersangkutan. Berikut
berturut turut tingkatan yang ada
di web komunitas Kaskus mulai dari yang terendah sampai yang tertingi. Pangkat
Newbie dengan jumlah unggahan 0- sampai 99 unggahan, pangkat Kaskuser dengan
jumlah ungguhan 100 – 499 unggahan, pangkat Aktivis Kaskus dengan jumlah
unggahan 500 – 749 unggahan, pangkat Kaskus Holic dengan jumlah unggahan 750 –
999 unggahan, pangkat Kaskus Addict dengan jumlah unggahan 1000 – 3999
unggahan, pangkat Kaskus Maniac jumlah unggahan 4000 – 9999 unggahan, pangkat
Kaskus Geek dengan jumlah unggahan 10000 – 24.999 unggahan, pangkat Kaskus
Freak dengan jumlah unggahan 25.000 – 49.999 unggahan dan tingkat yang paling
tinggi adalah pangkat dengan sebutan Made in Kaskus dengan jumlah unggahan 50.000
– tidak terhingga. Dengan demikian terdapat sembilan pangkat yang berada dalam
Kaskus.
Dalam web Komunitas
Kaskus juga mempunyai sejumlah item simbol atau ikon yang dalam istilah Kaskus
disebut Blue Gay dan smilie yang bisa digunakan
dalam berinteraksi. Berikut Blue Gay yang terdapat pada
komunitas web Kaskus :
\
Gambar 6. Daftar Blue Gay
kaskus
Sementara itu berikut simbol yang berupa smilie :
Selain itu, aspek penting lainnya yang perlu dipahami oleh anggota
komunitas web Kaskus dalam interaksinya ialah isitilah dan ikon cendol serta
bata. Kedua hal ini sangat penting bagi anggota Kaskus. Bagi pengunggah thread, mereka sangat mendambakan cendol
yang diberikan oleh anggota lainnya, dan sangat menghindari bata. Sebab cendol
pada web komunitas Kaskus merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang berlaku
pada anggota web komunitas Kaskus. Sementara untuk bata, adalah sesuatu yang
sifatnya negatif, bisa dipahami sebagai teguran, pelangaran etika, perbuatan
tidak terpuji antar anggota web komunitas Kaskus.
Sebagai bentuk
apresiasi kepada anggota poin
reputasi kepada anggota Kaskus lain baik itu cendol atau bata, maka jumlah unggahan anggota Kaskus harus sudah mencapai 2000
postingan (istilahnya ISO 2000). Apabila jumlahnya belum mencapai 2000 maka
cendol atau bata tidak akan terkirim ke anggota Kaskus yang dituju. Meski secara secra fasilitas menunya
tersedia, namun dari segi teknis tidak bisa digunakan. Berikut contoh form gambar cendol dan bata yang
akan diberikan :
Gambar 8. Form Reputasi bata dan
cendol
Sesuai dengan sampel yang telah ditetapkan
sebelumnya, maka deskripsi penemuan yang akan dipaparkan didahului oleh thread lalu diikuti dengan komentar yang
menyertainya. Berikut adalah thread
tanggal 11 Oktober 2010 yang diunggah pukul 12.06 WIB.
3.
Konstruk
Bahasa Kaskus
Berikut ini daftar kamus
bahasa kaskus yang berlaku bagi komunitas online ini untuk berhubungan,
bersosialisasi dan berinteraksi ialah sebagai berikut:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
Sapaan akrab anggota
|
||||
1
|
Agan
|
Sapaan bagi anggota
laki-laki (kaskuser)
|
Juragan
|
Sunda
|
2
|
Sista
|
Sapaan bagi anggota
perempuan (kaskuser)
|
Kakak perempuan
|
Sister - Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok A kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Administrator kaskus
|
Perintis situs
kaskus.co.id
|
Perintis, Pemilik
situs
|
Persepsi
|
2
|
Admin
|
Administrator
|
Perintis, pemilik
situs
|
Persepsi
|
3
|
Abu gosok
|
Masih abu-abu, belum
hijau
|
Abu-abu
|
Warna antara hitam dan
putih
|
4
|
AFAIK
|
As far as I Know
|
|
Inggris
|
5
|
AFK
|
Away from keyboard
|
|
Inggris
|
6
|
Afgan
|
Sadis
|
Sadis
|
Salah satu judul lagu
Afgan
|
7
|
Agan
|
Panggilan member
kaskus
|
Juragan
|
Bahasa sunda
|
8
|
Agreement
|
Peraturan dari kaskus
mengenai tata tertib dalam forum (komunitas kaskus)
|
Peraturan
|
Inggris
|
9
|
AKA
|
As known as
|
Alias
|
Inggris
|
10
|
AKTB
|
Akses kaskus tanpa
banner
|
Tanpa iklan
|
Singkatan
|
11
|
AK
|
Aktivis kaskus,
pangkat dengan jumlah post 500-749
|
Pangkat , tingkatan
|
Singkatan
|
12
|
Alay
|
Anak layangan, norak,
kampungan
|
Norak, kampungan
|
Istilah baru
|
13
|
AMH
|
Anime manga haven
|
|
Inggris
|
14
|
ASAP
|
As soon as possible
|
|
Inggris
|
15
|
Avatar
|
Gambar Identitas
member
|
Identitas
|
Istilah cyber
|
16
|
Aq
|
Aku, saya
|
Aku, saya
|
Indonesia
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok B kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Banned ID
|
Identitas yang
dilarang masuk situs karena suatu kesalahan atau pelanggaran tertentu
|
Larangan
|
Inggris
|
2
|
Bata
|
Bata merah, istilah
yang digunakan untuk reputasi jelek yang disertai dengan kotak kecil berwarna
merah dibawah identitas anggota
|
Reputasi negatif
|
Indonesia
|
3
|
BB
|
1. Buka-bukaan, gambar
porno
2. Gambar dewasa
3. Blackberry
4. Barang bekas
|
Foto telanjang, nama
benda, barang bekas
|
Singkatan
|
4
|
BB+17
|
Gambar yang boleh dikonsumsi/diakses
oleh orang dewasa
|
Foto-foto telanjang
|
Singkatan
|
5
|
Beibe (h)
|
Kata lain dari BB
|
Kekasih
|
Inggris
|
6
|
Blog
|
Tulisan di halaman
web, salah satu fitur di kaskus
|
Laman
|
Istilah cyber
|
7
|
BnB
|
Bet in bookies
|
|
Inggris
|
8
|
BNIB
|
Brand new in box
|
Barang baru dan
bergaransi
|
Inggris
|
9
|
BNWOT
|
Brand new without tag
|
Barang baru tapi tidak
ada keterangan harga dan merk-nya
|
Inggris
|
10
|
BNWT
|
Brand new with tag
|
Barang baru terdapat
keterangan harga dan merk
|
Inggris
|
11
|
Bokep
|
Blue film
|
Film dewasa
|
Inggris
|
12
|
Boneng
|
Benar, tepat
|
Benar
|
Istilah baru
|
13
|
Bookmark
|
Menandai situs atau
halaman yang akan disimpan
|
Menandai
|
Inggris
|
14
|
Bot
|
Suatu program (fitur)
untuk menjalankan perintah secara otomatis
|
Aplikasi
|
Istilah cyber
|
15
|
BP
|
Berita politik
|
Berita politik
|
Indonesia
|
16
|
BRB
|
Be Right Back
|
|
Inggris
|
17
|
Bro
|
Brotha, Brother
|
Saudara, teman, kawan
|
Inggris
|
18
|
BRP
|
Bad Reputation Point
|
Reputasi jelek
|
Inggris
|
19
|
BSH
|
Barisan sakit hati
|
Kelompok sakit hati
|
Indonesia
|
20
|
BTW
|
By The Way
|
|
Inggris
|
21
|
Bukmak
|
Bookmark
|
Menandai
|
Inggris
|
22
|
BW
|
Bandwidth
|
Kecepatan akses
internet
|
Istilah cyber
|
23
|
BWK
|
Bandwidth Killer
|
Kecepatan akses
internet yang lambat
|
Istilah cyber
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok C kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Cacat
|
Calon cantik
|
Remaja cantik
|
Istilah baru
|
2
|
Captcha
|
Image verification
|
Gabungan hurup, angka
dan kombinasi keduannya
|
Istilah cyber
|
3
|
Capcay
|
image verification,
captcha
|
Gabungan hurup, angka
dan kombinasi keduanya
|
Istilah cyber
|
4
|
CCPB
|
Cara curang program
bajakan
|
Program softwear palsu
|
Singkatan
|
5
|
Cendol
|
Reputasi baik, bagus
ditandai dengan kotak kecil berwarna hijau dibawah identitas user (member)
kaskus
|
Reputasi baik
|
Istilah baru
|
6
|
CMIIW
|
Corect me if I wrong
|
Kritik
|
Inggris
|
7
|
Co-admin
|
Istilah lain
administrator kaskus
|
Administrator
|
Inggris
|
8
|
COD
|
Cash on delivery
|
Pembayaran saat
bertemu
|
Inggris
|
9
|
Community
|
Komunitas
|
Komunitas
|
Inggris
|
10
|
Copas
|
Copy paste
|
Salinan
|
Inggris
|
12
|
CP
|
Control panel
|
|
Istilah cyber
|
13
|
Ctrl+D
|
Bookmark
|
Menandai
|
Istilah cyber
|
14
|
CYSTG
|
Can you solve this
game
|
|
Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok D kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
DC
|
Debate club
|
Debat kelompok
|
Inggris
|
2
|
Dejavu
|
Istilah lain repost
|
Publikasi ulang
|
Inggris
|
3
|
Delon
|
Derita loe nyet
(monyet)
|
Derita kamu
|
Istilah baru
|
4
|
DL
|
Download
|
Unduh
|
Inggris
|
5
|
DPMP
|
Digital photography
manual photografhy
|
Digital fotografi
manual fotografi
|
Inggris
|
6
|
Dobol
|
Doble post
|
Publikasi ganda
|
Inggris
|
7
|
Dodol
|
Lambat, lemot, jelek
|
Lambat berpikir
|
Istilah baru
|
8
|
Donat
|
Istilah lain donatur
|
Pemberi sumbangan
|
Istilah baru
|
9
|
Donatur
|
Anggota kaskus yang
melakukan donasi
|
Pemberi sumbangan
|
Inggris
|
10
|
Donlot (d)
|
Istilah lain download
|
Unduh
|
Istilah cyber
|
11
|
Download
|
Menyalin berkas
|
Unduh
|
Istilah cyber
|
12
|
DP
|
Disturbing pictures
|
Pengiriman gambar
|
Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok E kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
EF
|
English forum
|
Forum berbahasa
Inggris
|
Inggris
|
2
|
Emoticon
|
Simbol untuk mewakili
ekspresi kita pada saat memposting thread atau komentar
|
Simbol ekspresi wajah
|
Istilah cyber
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok F kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
FAQ
|
Frequently asked question
|
Pertanyaan yang sering
muncul
|
Inggris
|
2
|
FBI
|
Fans bang ipul,
anggota kaskus dan sekaligus anggota group band Garnet
|
Pengagum
|
Singkatan
|
3
|
FJ
|
1. Forum jokes
2. Full job
|
1. Forum
2. Kerjaan penuh
|
Inggris
|
4
|
FJB
|
Forum jual beli
|
Forum Komunitas
perdagangan
|
Singkatan
|
5
|
Formil
|
Forum militer
|
Forum Komunitas
militer
|
Singkatan
|
6
|
Forsup
|
Forum supranatural
|
Forum komunitas
supranatural
|
Singkatan
|
7
|
Fovie
|
Forum movies
|
Forum komunitas film
|
singkatan
|
8
|
FR
|
Filed Report
|
Laporan langsung dr lapangan
|
Inggris
|
9
|
FR2
|
Forum roda 2
|
Forum komunitas
kendaraan roda dua
|
Istilah baru
|
10
|
FU
|
Factory unlocked
|
|
Inggris
|
11
|
Fullset
|
Istilah lain full
aksesories dalam forum jual beli handphone
|
Lengkap
|
Istilah baru
|
12
|
FYI
|
For you information
|
Informasi untuk anda
|
Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok G kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
G
|
Gue
|
Saya
|
Indonesia
|
2
|
Gajebo
|
Nggak jelas bo
|
Tidak jelas, kurang
jelas
|
Istilah baru
|
3
|
Gan
|
Panggilan kepada
sesame anggota kaskus
|
Juragan
|
Bahasa sunda
|
4
|
Gathering
|
Berkumpul bareng
sesama anggota kaskus
|
Berkumpul, beracara
|
Inggris
|
5
|
Gokil
|
Lucu gila
|
Lucu dan gila
|
Istilah baru
|
6
|
GRP
|
Good reputation point
|
Reputasi baik, positif
|
Inggris
|
7
|
Gw
|
Gue
|
Saya, aku
|
Betawi
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok H kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
H2H
|
Heart to heart
|
Dari hati ke hati
|
Inggris
|
2
|
Hansip
|
Report post
|
Laporan penyalahgunaan
|
Istilah baru
|
3
|
HJ
|
Hand Job
|
Pekerjaan mudah
|
Inggris
|
4
|
Hoax
|
Berita bohong, tidak
bersumber
|
Berita yang tidak bisa
dipertanggung
Jawabkan
|
Istilah cyber
|
5
|
Hode
|
Hoax detected
|
Indikasi berita bohong
|
Istilah baru
|
6
|
Hot Thread
|
Trhead yang banyak
direply dan masuk halaman depan kaskus
|
Laman terkenal di
situs kaskus
|
Inggris
|
7
|
Hot trit
|
Istilah lain hot
thread
|
Laman terkenal di
situs kaskus
|
Inggris-Indonesia
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok I kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
ID
|
Identitas
|
Nama anggota
|
Singkatan Inggris
|
2
|
Iful (p)
|
Vokalis group band
garnet yang terkenal di kaskus
|
Nama anggota terkenal
|
Indonesia (nama)
|
3
|
IGO
|
Indonesian Girl Only
|
Penyuka gadis
Indonesia
|
Singkatan Inggris
|
4
|
IGOers
|
Penggemar IGO
|
Penggemar foto-foto
nakal gadis Indonesia
|
Istilah baru
|
5
|
Ijo-ijo
|
Istilah lain cendol:
reputasi baik
|
Reputasi baik
|
Istilah baru
|
6
|
Img
|
Image
|
Gambar
|
Inggris
|
7
|
IMHO
|
In my humble opinion
|
Pendapat pribadi
|
Singkatan Inggris
|
8
|
Inpo (h)
|
Information
|
Informasi
|
Inggris-Indonesia
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok J kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Japri
|
Jalur pribadi
|
Jalur pribadi
|
Singaktan Indonesia
|
2
|
Junk
|
Sampah, post yang
tidak bermutu
|
Tidak bermutu, sampah
|
Inggris
|
3
|
Junker
|
Pelaku posting yang
tidak bermutu
|
Oknum, pelaku
informasi tidak bermutu
|
Istilah baru-Inggris
|
4
|
Juragan
|
Panggilan kepada
sesame anggota kaskus
|
Juragan
|
Bahasa sunda
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok K kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
KASKUS
|
The Largest Indonesian
Community
|
Komunitas online
|
Istilah cyber
|
2
|
Kamsud
|
Maksud
|
Maksud
|
Istilah baru-Indonesia
|
|
|
|
|
|
3
|
Kaskuser
|
Pangkat anggota kaskus
dengan jumlah posting 100-499
|
Pangkat “kaskuser”
|
Istilah baru
|
4
|
Kaskus holic
|
Pangkat anggota kaskus
dengan jumlah posting 750-999
|
Pangkat “holic”
|
Istilah baru Inggris
|
5
|
Kaskus addict
|
Pangkat anggota kaskus
dengan jumlah posting 1000-3.999
|
Pangkat “addict”
|
Istilah baru- Inggris
|
6
|
Kaskus maniac
|
Pangkat anggota kaskus
dengan jumlah posting 4.000-9.999
|
Pangkat “maniac
|
Istilah baru- Inggris
|
7
|
Kaskus geek
|
Pangkat anggota kaskus
dengan jumlah posting 10.000-24.999
|
Pangkat “geek”
|
Istilah baru-Inggris
|
8
|
Kaskus freak
|
Pangkat anggota kaskus
dengan jumlah posting 25.000-49.999
|
Pangkat “freak”
|
Istilah baru-Inggris
|
9
|
kaskuser
|
Sebutan untuk member
kaskus
|
Sebutan
|
Istilah baru
|
10
|
KBBK
|
Kamus besar bahasa
kaskus
|
Kamus besar
|
Istilah baru
|
11
|
Kikil
|
Kaskus
|
Nama situs
|
Istilah baru
|
12
|
Kimpoi
|
Di situs kaskus secara
otomatis menjadi kawin
|
Kawin
|
Istilah baru
|
13
|
Klonengan
|
Berasal dari asal klon
(ing), bukan identitas sebenarnya, identitas palsu, identitas turunan
|
Identitas palsu
|
Identitas baru-Inggris
|
14
|
Kolor ijo
|
Istilah lain cendol
|
Reputasi baik
|
Istilah baru-
Indonesia
|
15
|
Komunitas
|
Kumpulan beberapa
orang yang mempunyai visi dan misi bersama
|
Kolompok, komunitas
|
Indonesia
|
16
|
Kopdar
|
Kopi darat
|
Kumpul bareng
|
Singkatan-Indonesia
|
17
|
KSP
|
Kritik, saran, dan
pertanyaan
|
Kritik, saran dan
pertaanyaan
|
Singkatan- Indonesia
|
18
|
Kulkas
|
Istilah lain control
panel
|
|
Istilah baru-Indonesia
|
19
|
KW
|
Barang tiruan aslinya,
makin kecil angka di belakang KW maka makin baik kualitasnya
|
Kualitas tiruan
|
Istilah baru -
Indonesia
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok L kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Lebay
|
Berlebihan
|
Sikap yang berlebihan
|
Istilah baru-Indonesia
|
2
|
LOL
|
Laugh Out Loud
|
Terbahak-bahak
(tertawa)
|
Singkatan- Inggris
|
3
|
LMOA
|
Laughing my ass off
|
Terbahak-bahak
|
Singkatan- Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok M kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Made in kaskus
|
Peringkat anggota
tertinggi kaskus dengan jumlah posting lebih dari 50.000
|
Pangkat “made in”
|
Istilah baru –Inggris
|
2
|
Maho
|
Manusia homoseksual
|
laki-laki penyuka sesame
|
Istilah baru
–Indonesia
|
3
|
Maintenance
|
Pemelihara server
kaskus
|
Pemelihara server
|
Inggris
|
4
|
Main-tenis
|
Pemelihara server
kaskus
|
Pemelihara server
|
Inggris
|
5
|
Malingsial
|
Sebutan negatif bagi
negara Malaysia
|
Malaysia
|
Istilah baru-Indonesia
|
6
|
Malingshit
|
Sebutan negatif bagi
negara Malaysia
|
Malaysia
|
Istilah baru-Indonesia
|
7
|
Mantab
|
Mantap
|
Mantap
|
Indonesia
|
8
|
Mangstab
|
Mantap
|
Mantap
|
Indonesia
|
9
|
Megashit
|
Megaupload
|
|
Istilah cyber
|
10
|
Mikocok
|
Microsoft
|
Microsoft
|
Istilah cyber
|
11
|
MILF
|
Mother I do like to
Fuck
|
Anak durhaka
|
Singkatan _Inggris
|
12
|
Mimin
|
Istilah administrator
kaskus
|
administrtator
|
Istilah baru
|
13
|
Mince
|
Istilah administrator
kaskus
|
administrator
|
Istilah baru
|
14
|
Mint condition
|
Barang masih dalam
kondisi baru
|
Belum pernah (jarang)
dipakai
|
Inggris
|
15
|
Moderator
|
Orang kepercayaan
administrator untuk menjaga forum di kaskus
|
Penghubung
|
Inggris
|
16
|
Momod
|
Istilah lain moderator
|
Penghubung
|
Istilah baru
|
17
|
Mov
|
Movie
|
Film
|
Inggris
|
18
|
Multi quote
|
Mengutip beberapa
tulisan, komentar sekaligus
|
Mengutip
|
Inggris
|
19
|
Mysterious man
|
Team server kaskus
|
Laki-laki pemelihara
server
|
Istilah baru-Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok N kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Nais (z)
|
Naiz- nice
|
|
Inggris
|
2
|
Newbie
|
Anggota baru kaskus
|
Calon anggota
|
Istilah baru _Inggris
|
3
|
Ngamar
|
Check in, booking
hotel
|
Pesan kamar hotel
|
Indonesia
|
4
|
Ngondoy
|
Istilah lain toge
(toket gede)
|
Payudara berukuran
besar
|
Istilah baru
|
5
|
Nocan
|
Nomer cantik
|
Nomer cantik, mudah dihafal
|
Singkatan-Indonesia
|
6
|
No Offense
|
Istilah lain piss
|
Berdamai, tidak ingin
memancing keributan
|
Inggris
|
7
|
No Afgan
|
Jangan sadis menawar
|
Menawar dengan harga
rendah
|
Istilah baru
|
8
|
Nubi
|
Newbie
|
Anggota baru
|
Istilah baru-Inggris
|
9
|
Nubitol
|
Newbie laki-laki
(tol-diambil dr alat kelamin laki-laki)
|
Anggota baru laki-laki
|
Istilah baru-
Inggris-Indonesia
|
10
|
Nyubi
|
Newbie
|
Anggota baru
|
Istilah baru – Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok O kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
OANC
|
Outdoor adventure
& Nature club
|
Komunitas pencinta
alam, petualangan alam
|
Singkatan – Inggris
|
2
|
OC
|
Ori (ginal) China,
produk cina
|
Barang tiruan
|
Inggris
|
3
|
OC
|
Ori (ginal) Copotan
|
Barang tiruan
|
Indonesia-Inggris
|
4
|
Offline
|
Tidak terhubung
jaringan
|
Tidak terhubung
jaringan internet
|
Istilah cyber
|
5
|
OL
|
On Line
|
Terhubung jaringan
internet
|
Istilah cyber
|
6
|
Ongkir
|
Ongkos kirim
|
Biaya pengiriman
|
Singkatan-Indonesia
|
9
|
OOT
|
Out of topic
|
Keluar dari topic
|
Singkatan-Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok P kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
PARSI
|
Persatuan Anti Repsot
Seluruh Indonesia
|
-
|
Akronim
|
2
|
Perpakin
|
Persatuan pertama kali
(pertama-x) Indonesia
|
-
|
Akronim
|
3
|
Pertamax
|
Orang yang pertama
kali me-reply (komentar) suatu thread (laman) anggota kaskus
|
(yang) Pertama kali
|
Singkatan -Indonesia
|
4
|
PI
|
Personal insult
(soccer room)
|
|
Inggris
|
5
|
PM
|
Private message
|
Pesan rahasia
|
Inggris
|
6
|
Polshit
|
Istilah oknum polisi
|
Oknum polisi
|
Indonesia
|
7
|
Post
|
Mengirim, me-reply
|
Mengirim pesan
|
Inggris
|
8
|
Prikitiw
|
Priview
|
Memastikan
|
Istilah-Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok Q kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Quote
|
Mengutip tulisan atau
komentar dalam satu thread
|
Salinan
|
Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok R kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Rapidshit
|
Rapid share
|
Berbagi dokumen
|
Istilah baru- Inggris
|
2
|
Regional leader
|
User yang dipercaya
mengatur forum regional yang bersangkutan
|
Pimpinan cabang (forum
daerah) kaskus
|
Inggris
|
3
|
Rekber
|
Rekening bersama
|
Rekening bersama
|
Singkatan Indonesia
|
4
|
Repost
|
Thread yang diulang,
dimunculkan kembali
|
Mengulang hal yang
sama
|
Inggris
|
5
|
Req
|
Request
|
Memesan
|
Inggris
|
6
|
ROFL
|
Roll on the floor
laughing
|
Tertawa terbahak-bahak
|
Singkatan Inggris
|
7
|
ROFLMAO
|
Roll on the floor
laughing my ass off
|
Tertawa terbahak-bahak
disertai tindakan terguling
|
Singkatan Inggris
|
8
|
Roy Sukro
|
Roy Suryo; ahli
telematika
|
Roy Suryo
|
Nama Indonesia
|
9
|
Roy Suryo
|
Pakar telematika;
anggota DPR
|
Roy suryo
|
Nama Indonesia
|
10
|
RP
|
Reputation point,
fitur di kaskus untuk mengetahui reputasi user
|
Nilai reputasi
|
Inggris
|
11
|
RS
|
Roy Suryo
|
Roy Suryo
|
Nama Indonesia
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok S kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Salmek
|
Salam (mek-diambil
dari penggalan sebutan alat kelamin perempuan)
|
Salam dari anggota
perempuan
|
Singkatan Indonesia
|
2
|
Sedot
|
Istilah lain download
|
Unduh
|
Istilah baru
_Indonesia
|
3
|
Setubuh
|
Istilah lain setuju
|
Setuju, pro
|
Istilah baru
–Indonesia
|
4
|
Share
|
Berbagi informasi
|
Berbagi pesan
|
Inggris
|
5
|
Sharing
|
Berbagi informasi
|
Berbagi pesan
|
Inggris
|
6
|
Signature
|
Fasilitas dikaskus
|
Fasilitas
|
Istilah cyber
|
7
|
Sis
|
Sista; sister
|
Kakak (perempuan)
|
Inggris
|
8
|
Sist (a)
|
Sista; sister
|
Kakak (perempuan)
|
Inggris
|
9
|
Sleepy admin
|
Istilah lain
administrator
|
Administrator
|
Inggris
|
10
|
Smiley
|
Simbol untuk mewakili
ekspresi kita pada saat posting thread atau komentar
|
Simbol ekspresi
|
Simbol ekspresi
|
11
|
Sob
|
Kebalikan dr bos;
sobat
|
Sobat; sahabat
|
Indonesia
|
12
|
Sotosop
|
Istilah lain photoshop
|
Gambar hasil edit-an
|
Istilah baru- Inggris
|
13
|
Sotoy
|
Sok tahu
|
Mengaku berwawasan
luas
|
Istilah baru
|
14
|
SP
|
Surat pembaca
|
Surat pembaca
|
Singkatan –Indonesia
|
15
|
Speedy
|
Internet provider
|
Speedy
|
Inggris
|
16
|
Spidol
|
Speedy dodol
(lambat;lemot)
|
Akses speedy lambat
|
Ekspresi kekesalan/kecewa
– Indonesia
|
17
|
Spoiler
|
Kotak yang digunakan
untuk meenyembunyikan file dalam setiap post-ing
|
Aplikasi
|
Istilah cyber
|
18
|
Status user
|
Menunjukan anggota
(user) dalam keadaan online atau offline di kaskus
|
Aplikasi
|
Istilah cyber
|
19
|
Sticky
|
Temple, thread yang
ditempel dihalaman satu; depan
|
Laman populer;
terkenal
|
Inggris
|
20
|
Stupeedy
|
Istilah lain speedy
|
Speedy
|
Inggris
|
21
|
SU
|
Software unlocked
|
Software gratis
|
Inggris
|
22
|
Sukro
|
Sebutan Roy Suryo
|
Roy Suryo
|
Nama Indonesia
|
23
|
Sundul
|
Menangkat thread ke
permukaan, agar bisa terlihat dan di-reply
|
Memunculkan laman
|
Istilah baru
–Indonesia
|
24
|
SWT
|
1. Same with
2. So What
3. Sweat
4. So Waiting Time
|
1. Dengan??
2. Apa??
3. Berpelu
4. Tunggu
|
Singkatan – Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok T kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
TBC
|
Turut berduka cita
|
Turut berduka cita
|
Singkatan – Indonesia
|
2
|
Tembus
|
Istilah yang digunakan
untuk menyamakan/mencocokan IMEI handphone
|
mencocokan
|
Istilah –Indonesia
|
3
|
TFS
|
Thanks for share
|
Terima kasih atas
distribusi
|
Singkatan – Inggris
|
4
|
Thread Starter
|
Orang yang membuat
tulisan dalam forum kaskus
|
Tulisan anggota kaskus
|
Inggris
|
5
|
Thread
|
Tulisan seseorang di
forum kaskus
|
Tulisan, buah pikiran
|
Inggris
|
6
|
TIA
|
Thanks in advance
|
|
Singkatan – Inggris
|
7
|
Titid (t)
|
Istilah lain thread
|
Laman, tulisan, buah
pikiran
|
Istilah baru
|
8
|
TKP
|
Tempat kejadian perkara
|
Tempat kejadian
perkara
|
Singkatan-Indonesia
|
9
|
Toge
|
Toket Gede
|
Payudara Besar
|
Singkatan-Betawi
|
10
|
Trit
|
Thread
|
Laman
|
Inggris
|
11
|
TS
|
Thread starter
|
Anggota yang menulis
|
Singkatan-Inggris
|
12
|
Tq
|
Tengkyu, Thanks you
|
Terima kasih
|
Singkatan-Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok U kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
Unduh
|
Mengunduh, download
|
Unduh
|
Indonesia
|
2
|
Up
|
Me-reply sebuah thread
agar tidak tenggelam
|
Publikasi ulang
|
Inggris
|
3
|
Update
|
Pembaharuan
|
memperbaharuhi
|
Inggris
|
4
|
Used
|
Barang bekas pakai,
second hand
|
Barang bekas pakai
|
Inggris
|
5
|
User
|
Anggota, pengguna,
member
|
Anggota
|
Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok V kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
VIXUS
|
Vixion kaskus
community
|
Komunitas
|
Singaktan-Inggris
|
Berikut
keterbacaan kamus kaskus yang tersaji dalam bentuk matriks dengan menjabarkan
arti dan asal-usul pemakaian bahasa, kelompok W kaskus antar lain:
No
|
Kamus Kaskus
|
Arti (Makna)
|
Padanan Dalam Bahasa Indonesia
|
Keterbacaan
Stilistika
|
1
|
WOT
|
Women on top
|
Perempuan di posisi
atas
|
Singkatan-Inggris
|
2
|
WP
|
Wanita panggilan
|
Wanita panggilan
|
Singkatan-Indonesia
|
3
|
WTA
|
Want to ask
|
|
Singkatan-Inggris
|
4
|
WTB
|
Want to buy
|
Untuk dijual
|
Singkatan-Inggris
|
5
|
WTF
|
Want to find
|
Untuk bersenang
|
Singkatan-Inggris
|
6
|
WTF
|
Want to fuck
|
Untuk bersenggama
|
Singkatan-Inggris
|
7
|
WTK
|
Want to know
|
Untuk diketahui
|
Singkatan-Inggris
|
8
|
WTK
|
Want to kaskus
|
Di inginkan kaskus
|
Singkatan-Inggris
|
9
|
WTS
|
Want to sell
|
Untuk dijual
|
Singkatan-Inggris
|
10
|
WTT
|
Want to trade
|
Untuk diperdagangkan
|
Singkatan-Inggris
|
Sumber: situs
kaskus.co.id
F.
PEMBAHASAN
1.
Relevansi
bahasa Indonesia dalam media cyber
Berdasarkan
analisa table di atas yang secara keseluruhan dalam kamus kaskus, terdapat tiga
hal indikator relevansi bersosialisasi, berhubungan dan berinteraksi melalui
cyber media, antara lain:
a.
Indikator
penggunaan bahasa Indonesia
b.
Indikator
penggunaan bahasa Inggris
c.
Simulacra
bahasa
Indikator
penggunaan bahasa Indonesia dalam berinteraksi publik, para anggota komunitas
kaskus mewujudkan bentuk-bentuk eksistensi diri, eksistensi sosial dan
ekistensi budaya serta eksistensi bangsa. Pola-pola berinteraksi melalui media
inilah yang menunjukan jati diri anggota menjadi kekuatan dalam sistem berorganisasi
media online, dimana pribadi sebagai individu yang merdeka dalam mengeluarkan
pendapat, buah pikiran sebagai bentuk kepuasan dalam bersosialisasi dengan
lingkungannya, lingkungan dimana hak-hak bersuara, hak berpendapat terjadi
secara bebas tanpa harus berurusan dengan pihak-pihak terkait dalam konteks
relaitas nyata. Pada intinya, media online jauh lebih bebas dalam menyuarakan
pendapat pribadi sesorang daripada dunia realitas yang sesungguhnya.
Sementara
eksitensi sosial menjadikan media online bagian darri proses sosialisasi diri,
darri seseorang dalam berpetualang berteman, bersahabat, berkomunitas yang
didasari dengan kepentingan yang sama, mengingat kaskus banyak memiliki
laman-laman komunitas, dari forum jual beli, forum hobi, politik, sosial, dan
lain-lain. Proses ini menjadikan seseorang menjadi bagian dari forum yang
melahirkan keberadaan seseorang pada tempat yang diakui keberadaanya sehingga
akan memunculkan rasa solideritas dan rasa memiliki komunitas itu sendiri.
Bukti pengakuan diri sebagai bagian komunitas yang haus beretika, bermoral dan
memiliki rasa tanggung jawab kepada sesame anggota.
Eksistensi
budaya dan bangsa sebagai identitas diri sebagai bagian dari bangsa dengan
pembuktian penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan oleh
hampir sebagian besar anggota komunitas. Kelahiran istilah kata-kata yang
muncul ialah dinamika bahasa dalam berinteraksi yang diakibatakan beberapa
faktor, antara lain: faktor diri dan faktor lingkungan yang menyertai
seseorang. Identitas diri anggota komunitas kaskus dibuktikan dengan masih
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam berforum.
Prosess
indikator penggunaan bahas Inggris dalam bersosialisasi dan berinteraksi dalam
berkomunitas merupakan bentuk manifestasi group online atau komunitas online
yang merepresentasikan diri sebagai komunitas universal, peran komunitas
sebagai bentuk perwujudan global, dan menunjukan diri bukan sebagai komunitas
lokal. Artinya ada semacam usaha dari komunitas dan administrator kaskus yang
menekankan bahwa komunitas ini bersifat inklusif dan bisa diakses, digunakan
oleh siapapun sebagai forum bersama secara terbuka dalam dunia cyber.
Simulacra
bahasa kaskus merupakan wujud identitas anak bangsa yang berada diambang
pertahanan budaya lokal dengan budaya global dengan pembuktian bahwa resapan
bahasa tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa dibendung, sebagai bentuk
konsekuensi budaya lokal. Media menjadi semacam simulasi yang nyata terhadap
realitas berbahasa generasi muda, media menjadi instrument simulasi sebagaimana
simulasi pembelajaran di kelas dalam proses belajar mengajar. Simulacra bahasa
kaskus ialah mnifestasi pertemuan dua budaya bangsa yang besar, yakni budaya
Indonesia dengan perwujudan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dalam
sejarahnya mampu mempersatukan bangsa, sebagai alat persatuan dan kesatuan,
sebagai alat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, sebagai alat untuk dapat
memahami keanekaragaman budaya-budaya lain yang tersebar di nusantara.
Pertemuan
budaya Inggris dan Indonesia yang memainkan peranan penting dalam proses
berinteraksi secara modern di era teknologi media. Literasi media menjadi satu
usaha menunjukan jati diri dan juga sebagai kekuasaan kebudayaan global dan
peersepsi bahasa Inggris sebagai bahasa nomer satu dalam pergaulan
internasional. Bila dipahami secara positif, simulacra media merrupakan
identitas penyatuan dua bangsa, dua bahasa yang menjadikan identitas avatar
dalam mekanisme media online. Tetapi bila dipahami secara negatif maka, perlu
pencermatan diri sebagai bangsa yang otonom maka resapan bahasa Inggris yang
memunculkan bahasa baru dalam bermedia online sebagai pertarungan dua
kebudayaan, pertarungan ini memunculkan perusakan bahasa Indonesia pada
pola-pola komunikasi generasi online.
2.
Makna
dan Realitas sosial
Makna
merupakan bentuk kehadiran wujud yang menyertainya, makna lahir akibat adanya
persepsi kesepakatan sosial terhadap perwujudan kata, kalimat dan paragaf.
Makna yang dimaksudkan ialah sebagai konsekuensi toleransi sosial, konstruksi
sosial, serta interpretasi sosial terhadap kontekstualisasinya. Sebagaimana
makana-makna istilah baru hasil simulacrum media online terhadap perbendaharaan
kata sebagai berikut:
No
|
Istilah (Simulacra)
|
Makna (Kontekstual)
|
1
|
Afgan
|
Makna afgan ialah
“sadis” muncul sebagai akibat responsip masyarakat Indonesia terhadap salah
satu lagu di album “Afgan” yang berjudul sadis. Artinya ada konstruks dari
anggota komunitas sebagai perwujudan apresiasi terhadap penyanyi dan lagu
tersebut.
|
2
|
Rossa
|
Makna rosa ialah
“perih” yang dimunculkan sebagai bentuk apresiasi terhadap salah satu lagu
rossa yang mendapat sambutan baik dari masyarakat Indonesia.
|
3
|
Roy Sukro
|
Makna Sukro ialah
makna yang lahir sebagai akibat kasus video porno Ariel Peterpan dengan Luna
Maya dan Cut Tari, dimana Roy Suryo menjadi ahli telematika yang dimintai
pendapat kebenaran tentang keaslian video tersebut serta memastikan
oknum-oknum yang memerankan adegan mesum tersebut
|
4
|
Bata
|
Makna yang digunakan
sebagai konstruksi anggota komunitas kaskus terhadap emosi, reputasi negatif
sebagai tingkat kemarahan orang yang menggunakan bata merah “batu” untuk
melempar kepada pihak lain.
|
5
|
ISO
|
Makna ISO ialah lahir
sebagai apresiasi terhadap laman yang paling menarik dan dikomentari olah
lebih dari 2000 anggota. Makna ini hadir sebagai representasi ISO:2000 yang
diterapkan oleh berbagai instansi yang mempunyai reputasi pelayanan terbaik
|
6
|
Delon
|
Makna yang lahir
sebagai representasi apresiasi terhadap kandidat IDOL dalam program acara
reality show di RCTI yakni, Delon yang menggantikan pemenang kompetisi
bernyanyi,
|
7
|
Iful
|
Makna iful ialah makna
yang lahir sebagai akibat anggota aktif dalam forum ini, yang dalam realitas
nyata ialah voklais group band. Iful diidentikan dengan anggota-anggota lain
yang aktif
|
8
|
IGO
|
Makna dari kata IGO
atau IGOers ialah tendensius negatif. Hal ini diakibatkan muncul dalam forum
yang mengunggah foto-foto seronok gadis-gadis Indonesia
|
9
|
Kimpoi
|
Makna dari kata kimpoi
ialah bentuk halus untuk penyebutan “bersenggama” yang terdapat dalam
forum-forum yang tendensius negatif
|
10
|
Kolor Ijo
|
Makna kolor ijo ialah
sebagai perwujudan akan realitas sosial yang dihebohkan dengan kemunculan
orang berbuat kejahatan, asusila dengan menggunakan celana pendek berkolor
yang warnanya hijau. Makna ini lahir sebagai bentuk apresiasi keterusterangan
anggota komunitas
|
11
|
Maho
|
Makna ini lahir dalam
komunitas sebagai perwujudan cemoohan kepada anggota komunitas dan realitas
tentang maraknya laki-laki yang berpenampilan kemayu dengan simbolisasi artis
Olga Syahputra.
|
12
|
Malingsial/ Malingshit
|
Makna ini muncul atas
klaim-klaim budaya Indonesia oleh pihak Malaysia. Istilah yang muncul sebagai
bentuk kemarahan komunitas sebagai anak bangsa yang dipermainkan oleh pihak
negara serumpun
|
13
|
Pertamax
|
Makna ini sebagai
makna yang lahir sebagai apresiasi dan sekaligus bentuk kemarahan anggota
sebagai kenaikan harga BBM dan
peralihan dari bensin ke pertamax untuk pertama kalinya yang dilakukan
pemerintah
|
14
|
Prikitiw
|
Makna prikitiw ialah
muncul sebagai apresiasi terhadap sebuah tayangan televisi TRANS7 Opera Van
Java dan sinetron yang dibitangi Sule yang selalu mengucapkan kata tersebut
|
15
|
Sotosop
|
Makna kata ini ialah
sebagai bentuk ketidak percayaan anggota terhadap foto-foto / gambar yang
tidak wajar, gambar yang dihasilkan dari hasil edit-an (suntingan) dengan
menggunakan software Photoshop
|
16
|
TKP
|
Makna ini hadir
sebagai bentuk apresiasi anggota terhadap program acara TV Opera Van Java
yang selalu diucapkan Parto ketika memulai cerita yang dibawakan oleh
artis-artis comedian di acara tersebut
|
17
|
VIXSUS
|
Makna ini dilahirkan
sebagai kompromi berkomunitas online dari penyuka jenis kendaraan bermotor
roda dua Vixion
|
Pada hakikatnya,
makna-makna dalam proses simulacrum media tidak terlepas dari suatu persaoalan,
kejadian dan realitas nyata yang memunjukan suatu keadaan tertentu sebagai
kompromi dari sistem sosial, pola berkumpul yang melahirkan kompromi-kompromi
untuk menunjukan persoalan yang sebenarnya, serta latar belakang kemunculan
suatu makna dalam kata-kata. Adanya pola-pola yang demikian ialah mekanisme
bahasa dalam menunjukan eksistensi diri, sosial dan lingkungan lain yang
menyertainya sebagai bentuk konsekuensi logis dan beriringan dengan
realitas-realitas nyata dalam bersosialisasi pada realitas semu bermedia. Bahasa
mempunyai naluri, itikad, rasa, dan konsistensinya sendiri untuk mengingatkan
memori pelaku bahasa terhadap persoalan-persoalan besar yang pernah menyertai
kelahirannya, ia membuktikan diri sebagai sebuah historisitas yang dinamis,
bukan historisitas yang statis.
Historisitas bahasa
kaskus ialah historisitas tentang globalisasi bermedia yang melibatkan dua
kekuatan besar bahasa, historisitas eksistensi pertarungan dan sekaligus
perkawinan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lahirnya istilah-istilah, singkatan,
idiom pun tidak teerlepas dari proses globalisasi yang mengharuskan setiap
manusia untuk mengikuti istilah “Global Vilage”. Bahwa tidak ada lagi
pembatasan ruang dan waktu, wilayah, budaya dan lain-lain dalam proses
berinteraksi menggunakan media internet sebagai media bersama. Historisitas
modern inilah yang menimbulkan banyak persoalan berbangsa, bernegara dan
konteks pergaulan secara internasional. Persoalan yang muncul sebagai manifestasi
sistem masyarakat modern yang berteknologi.
3.
Hiperealitas
Bahasa
Konteks
kamus kaskus ialah suatu tindakan nyata realitas media yang mencoba memunculkan
bentuk-bentuk baru bahasa dalam berkomunikasi dengan realitas komunitas. Suatu
tindakan meng-kosntruks realitas baru, yang dimainkan dengan sistem avatar,
bentuk-bentuk tindakan nyata berbahasa yang tidak mempunyai asal usul jelas,
sistem simulasi yang dimainkan dengan computer, mobil phone dan alat-alat
komunikasi berteknologi tinggi. Permulaan jenis-jenis bahasa ini melahirkan
sisteem dan tanda realitas sebagai sebuah konsekuensi hubungan antara pengguna
dengan peristiwa, kejadian atau tragedy relaitas sosial nyata, yang kemudian
dikonstruksi oleh realitas maya cyber media.
Cyber
media memupunyai peranan penting dalam memformulasikan bahasa sebagai bentuk
nyata tindakan pengguna media dalam berkomunitas secara online. Cyber media
ialah instrument pelebihan atas suatu tindakan, instrument kemerdekaan,
instrument kritik, instrument menghakimi. Proses yang demikian menempatkan
media menjadi alat yang berlebihan dalam mengkonstruks alat komunikasi,
termasuk berbahasa. Hadirnya konstruks yang berlebihan yang dilahirkan oleh new
media inilah yang diistilahkan sebagai hiper-realitas, hiper bermedia, hiper
berkomunikasi sebagai bentuk baru pengejahwantahan diri seseorang, sebagai
eksistensi diri seseorang atau kelompok, sebagai bentuk narsis yang merdeka
melalaui tindakan bermedia.
Hiper-realitas
dalam memakai new media sebagai alat berkomunikasi tidak bisa dipungkiri lagi,
dikarenakan sistem kehidupan sosial yang memaksa setiap individu hadir dengan
kehadiran media baru ini pada level sosial tertentu. hiper-realitas bermedia
ditandai dengan semakin besarnya orang-orang mempunyai relasi kehidupan dan
sosialnya melalui media, dan sebaliknya dalam reaalitas nyata yang dijalani dalam
kehidupan semakin kurang bersosialisasi dan semakin meengkesampingkan
bentuk-bentuk interkasi langsung. Individu modern lebih suka memilih
berinterkasi dan bersosialisasi dengan terbuka di jaringan internet daripada
bersosialisasi di dunia nyata. Bebasnya new media dalam memberikan ruang public
untuk berkelu kesah, berteman, bersahabat, berkomunitas, dan berkelompok
membuat setiap individu lebih mempercayakan kemerdekaan yang di dapaatkan di
media daripada di lingkungan tempatnya bertempat tinggal.
Dengan
demikian, maka bentuk hiper-realitas melahirkan semakin berkurangnya pola
interkasi langsung dengan individu lain. Dalam konteks ke-Indonesiaan pola-pola
komunikasi dalam pergaaulan dan bersosialisasi dengan penggunaan bahasa
Indonesia akan semakin ditinggalkan secaraa perlahan-lahan, dikerenakan semakin
masifnya setiap laman, situs, community online, social media, menunjukan
kosntruksi bahasanya sendiri. Akibatnya, perbendaharaan kata, kalimat dan
lain-lain dari bahasa Indonesia akan terus ditinggalkan oleh generasi muda
bangsa. Indentitas bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dilihat
dari historisitasnya akan terus tegerus dengan kemajuan teknologi dan
konstruksi-konsktrusi lain bahasa yang disimulasikan dengan massif oleh media
baru.
G.
PENUTUP
Simulacrum atau
simulacra media online dalam merumuskan pola-pola bahasa interaksi manusia di
zaman teknologi cyber media ialah sebagai perwujudan dua dimensi budaya yang
saling berlomba untuk menunjukan jati diri terhadap citra positif dan negatif
yang ditopang oleh budaya pengguna media, pada substansinya bahasa-bahasa hadir
untuk mewujudkan esksitensi realitas sosial yang menyertainya. Berikut hakaikat
dari persoalan berbahasa dengan menggunakan media online ialah sebagai beriut:
1.
Kemampuan
esksitensi bahasa Indonesia ialah bukti kemampuan kita berbudaya yanag otonom
yang ditanamkan sebagai pondasi generasi muda kita dalam pergaulan global
bermedia.
2.
Kemampuan
ekstensi bahas Inggris sebagai bahasa yang paling banyak digunakan dalam
pola-pola interaksi bermedia cyber.
3.
Penyerapan
antara keduanya yang kemudian menjadi bentuk baru yang tersimulasikan oleh
media online sebagai komoditas yang layak dikonsumsi.
4.
Komunitas
online mengkonstruks bahasanya sendiri sebagai penyerapan dua bahasa, dua
kebudayaan yang hadir di media online.
H.
DAFTAR PUSTAKA
Fiske,
Jhon, (2007). Teori Komunikasi Massa,
Yogyakarta: Jalasutra.
Graeme, Burton, (2008). Media dan
Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutera.
Piliang,
Yasraf Amir. (2005). Hipersemiotika,
Tafsir Cultural studies Atas Matinya Makna, Yogyakarta: Jalasutera.
Pradopo, Rahmat Djoko. (1989)
Kritik Sastra Indonesia Modern: Telaah
dalam Bidang KritikTeoritik dan Kritik Terapan, Yogyakarta: Fakultas Sastra
Universitas Gajah Mada.
__________________.
(2005). Dunia yang Dilipat Tamasya
Melampaui Batas-Batas Kebudayaan, Yogyakarta: Jalasutera.
__________________.
(2000). Hiper-Realitas Kebudayaan, Yogyakarta: LKiS
Ratna,
Nyoman Kutha, (2009). Teori, Metode, dan
Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_________________.
(2009). Stilistika, Kajian Puitika
Bahasa, Sastra dan Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Severin,
Tankard, Jr, (2008). Teori Komunikasi,
Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sobur,
Alex, (2001). Analisis Teks Media Suatu
Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Tesis:
Irwanto
(2011), Makna Teks dan Simbol Web Komunitas, Studi Semiotika Sosial Web
Komunitas Kaskus Mengenai Kinerja Pemerintahan SBY, Jakarta: Tesis UMB.
SITUS:
UCAPAN TERIMA
KASIH
1.
Dekan FIKOM Universitas Budi Luhur. Ibu Liza
2.
Dr. Umaimah Wahid, yang terus memberikan
motivasi untuk menulis.
3.
Prof. Engkus Kuswarno (Unpad)
4.
Rekan dosen FIKOM Universitas Budi Luhur
5.
Dr. Farid Hamid (UMB-Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih. segera saya akan konfirmasi.